Jumat, 28 November 2014

Remember You

Kusapukan pandangan ke depan. Hmmm.. Cukup sepi untuk ukuran sebuah cafe lumayan terkenal di kota ini. Sejenak berdiri terpaku di parkiran sambil mengecek handphone. Belom ada message. Aku putuskan untuk masuk saja ke dalam cafe.

Ku lewati home band yang sedang check sound di area panggung, kemudian berhenti di meja paling ujung dekat TV, paling tidak TV bisa dijadikan sarana perhatian jika nantinya pembicaraan membosankan.


'Pesen ntar aja dulu, mbak. Masih nunggu temen.' Waitresspun meninggalkan mejaku.

Tak lama kemudian seseorang datang dari arah pintu masuk cafe menuju parkiran. Ahh dia datang, sosok yang tak mungkin aku lupakan. 


Masih dengan ransel menempel di punggung serta jaket dan masker yang melekat di tubuhnya, dia menghampiri meja pojok dekat tv.

'Udah lama?'. 'Barusan nyampe, Mas'. Kuulurkan tanganku untuk berjabat tangan, apa daya dia menjulurkan tangan dengan gerakan mengajak aku 'salim' kepadanya, yah selayakya mencium tangan kepada orang yang jauh lebih tua. 

Setelah urusan memilih menu selesai dan waitresspun meninggalkan kami, pembicaraan yang membuat jantung ini sama kencang berdetaknya ketika menunggu pengumuman lulus ujian nasional -____-


Dia kemudian membuka jaket dan ranselnya, kuperhatikan dia, kamu gak berubah ya mas *kataku dalam hati*


'Lumpuhkanlah ingatanku....' entah kenapa pas banget homeband cafe nyanyiin lagu Geisha, entah. Hanya semesta dan Tuhan yang tau -_______-


'Ada sesuatu yg penting ya nyampe kamu ngajak ketemuan gini?'. 'Enggak sih, cuma pengen ketemuan aja, udah lama banget gak sih kita gak ketemu? Dua tahun ya, lama banget yaa...'. 'Gak ada dua tahunlah.' kemudian kamu sibuk mengingat-ngingat berapa lama tepatnya kapan kita terakhir bertemu.

'Setahun kayaknya ya, ya emang sih sebentar gak ketemu aku aja berasa dua tahun. Abis aku ngangenin yah'.  kamu lanjutkan kalimat-kalimatmu. Aku terlalu sibuk memperhatikan orang di depanku yang sibuk berbicara tanpa henti, iya kamu.


Obrolan kita terhenti oleh waitress yang mengantarkan pesanan kita, kemudian... 

    


'Kamu kok gak pernah nongol ya, ini kan kota kecil tapi kita gak pernah keyemu di mana gitu ya?', tanyamu kepadaku. 'Yah mau gimana lagi mas, dunia kita berbeda, aku di selatan kamu di utara, hahaa...', jawabku.

'Maaf ya dulu pas aku pindah kantor gak sempet pamit.' Dalam hatiku tau, tidak pernahnya kita bertemu bukan karena hal itu, tapi karena.,, ahh sudahlah...


Cukup lama kami mengobrol dari hal penting sampe hal yang anak kecil aja tau itu gak penting. 

Adzan maghribpun terdengar, kemudian... 'pulang yuk, aku ada janji sama orang rumah' 'oke'


Setelah di persimpangan jalan kamipun berpisah. Aku ke kanan, kamu ke kiri. 

Iya selama ini kita seperti perpisahan kita di malam itu. Bersama di awal, tapi selalu berpisah di tengah jalan, kemudian pulang ke rumah yang berbeda.


Di tengah perjalanan pulang aku pun menepi, kubuka handphone menuju phone book, kemudian beralih ke namamu,, dan kusentuh 'delete'....


*now playing, The Rain, Gagal Bersembunyi*


Tidak ada komentar:

Posting Komentar